24 Agustus 2012
18 Mei 2012
No. : 37/TICC/UNDIP/XII/2012 Semarang, 17 April 2012
Perihal
: Penawaran Program Beasiswa Prestasi
S1 di Turki
Yth.
Kepala Sekolah/Madrasah
Dengan
hormat,
Sehubungan
dengan perihal tersebut di atas, perkenankan kami selaku perwakilan Turkish Indonesia Culture Club (TICC) di Indonesia, menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. TICC (Turkish
Indonesian Culture Club)
merupakan
organisasi ekstra kampus dari Universitas Diponegoro Semarang dibawah naungan Lembaga
PASIAD yang merupakan
lembaga swadaya masyarakat dari Turki yang mengadakan kerjasama di bidang
pendidikan dengan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sejak
tahun 2000 berdasarkan suatu Memorandum of Understanding.
2. PASIAD didirikan di Istanbul
dengan tujuan menjadi jembatan persahabatan dunia dengan mengedepankan
kebudayaan setempat tanpa membedakan ras, suku, bangsa, dan agama. Sejalan dengan
misi tersebut, PASIAD dalam rangka kerjasama teknik dengan Kementerian
Pendidikan Nasional RI menjalankan kegiatan-kegiatan antara lain: Pertukaran
peserta didik, Pertukaran guru, Pengembangan bahan ajar, Penyelenggaraan
olimpiade/kompetisi ilmiah, Pemberian beasiswa, Penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan, Pengembangan kegiatan belajar mengajar, Peningkatan mutu tenaga
pendidik dan kependidikan, Pengembangan manajemen lembaga pendidikan, dan
Penyelenggaraan program kursus, pelatihan, dan seminar.
3. Visi TICC
yaitu meningkatkan kualitas diri pada mahasiswa pada khususnya dan masyarakat
sekitar pada umumnya, hingga
terbentuk suatu jalinan kekeluargaan dan persatuan guna mewujudkan perbaikan
kualitas khususnya
dalam bidang
pendidikan .
4. Sehubungan dengan salah satu
kegiatan TICC
yaitu pemberian beasiswa prestasi bagi pelajar Indonesia, maka melalui surat ini kami bermaksud menawarkan Program Beasiswa S1 di Turki
bagi pelajar berprestasi di wilayah Jawa Tengah tahun akademik 2012-2013.
Agar program tersebut dapat dimanfaatkan
seluas-luasnya oleh segenap pelajar di seluruh Provinsi Jawa Tengah , bersama
ini kami sampaikan dengan hormat penjelasan penawaran beasiswa prestasi ke Turki tahun akademik 2012-2013 sebagai
berikut :
Persyaratan
dan kriteria:
1. Program Beasiswa diberikan untuk
siswa SMA/MA
Kelas XII (khusus Laki-laki) yang
masih aktif dan terdaftar di SMA/MA tersebut atau yang sudah lulus (maksimal lulusan tahun 2009);
2. Diutamakan
bagi siswa berprestasi ataupun kurang mampu dan siswa yang akan melanjutkan studi S1 jurusan Agama (ILAHİYAT) di TURKI;
3. Diutamakan peringkat 10 besar di kelas yang
dibuktikan dengan surat yang disahkan oleh Kepala Sekolah (Rapor);
4. Mengikuti
program seleksi berupa administrasi dan wawancara ;
5.
Calon penerima beasiswa yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah dapat mengirimkan dokumennya
sendiri melalui pos atau melalui email; (terlampir alamat korespondensi);
6. Seleksi penerima beasiswa akan
dilakukan sepenuhnya oleh TICC setelah berkas diterima lengkap dan memenuhi persyaratan
dan penilaian; (persyaratan terlampir);
7. TICC akan mengundang calon penerima
beasiswa untuk mengikuti wawancara langsung sebagai tahapan penerimaan beasiswa
pada akhir bulan April 2012 ;
8. Jumlah penerima beasiswa akan
ditentukan dan ditetapkan oleh TICC dan keputusannya tidak dapat diganggu-gugat;
9. Pengumuman
akan dilakukan oleh TICC
dengan pemberitahuan kepada pihak Sekolah terkait dan langsung kepada calon penerima
beasiswa;
10.Penerima beasiswa bersedia
mengikuti program/kegiatan pengembangan SDM yang diselenggarakan oleh TICC dan mitra kerjanya di Indonesia;
11.Setelah 2 (dua) semester beasiswa
diberikan, TICC
akan mengevaluasi kembali penerima beasiswa
bilamana beasiswa tersebut akan dilanjutkan atau tidak dilanjutkan;
Demikian
kami sampaikan. kiranya kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Atas
perhatian Bapak / Ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat
kami,
Pembina
TICC
Alfa Rizky Hadi, B.S., M.M.
Persyaratan Administratif
Program Beasiswa Prestasi S1 di Turki untuk Pelajar Indonesia
Tahun Akademik
2012-2013
- Curriculum Vitae (bahasa Indonesia)
- Pasfoto Foto 4 x 6 background berwarna (2 lembar)
- Fotokopi KTP (jika ada)
- Fotokopi Kartu Pelajar
- Fotokopi Sertifikat Berprestasi (jika ada)
- Fotokopi Raport Semester 1 s.d. Semester 5 yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah
- Surat keterangan peringkat 10 besar kelas yang disahkan oleh Kepala Sekolah (jika ada)
- Fotokopi Hasil Ujian Nasional bagi lulusan tahun 2011 dan tahun sebelumnya
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Batas waktu pengumpulan berkas persyaratan administratif paling lambat sudah kami terima tanggal 23 April 2012 melalui surat atau ditujukan langsung ke alamat kantor TICC.
Korespondensi Calon Penerima Beasiswa:
Turkish
Indonesian Culture Club (TICC)
Jalan Bukit Flamboyan No.1 Perum.Villa Bukit Mas, Kel. Sumurboto, Kota Semarang
Telp. 0857 289
415 28, 0858 812 704 85
Email: beasiswaticc@gmail.com
Contact Person: Qorib 0857 289 415 28
Ali 0858 798 218 45
Riffi
0852 253 690 10
17 April 2012
Rendang
Rendang (bahasa Minang: Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia, Malaysia, ataupun di negara lainnya. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum.Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International.[1]
Kandungan bahan dan cara memasak
Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.[2] Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.[3]Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran.[4] Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging.[5] Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.
Proses
awal memasak rendang sambil diaduk pelan-pelan, kandungan santannya masih
banyak.
Proses
memasak rendang, mulai berminyak dan kandungan cairan dalam santannya mulai
berkurang.
Rendang
hampir siap, santan telah mengering dan warna daging menggelap.
Rendang
siap disajikan.
Nasi
ramas rendang disajikan dengan gulai kol, lado ijo, dan kuah gulai.
Makna budaya
Rendang adalah salah satu hidangan hantaran
dalam upacara adat Minang.
Rendang memiliki posisi terhormat
dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi
masyarakat Minang Sumatera Barat,[6] yaitu musyawarah
dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan
masyarakat Minang, yaitu:- Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
- Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
- Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
- Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
Sejarah
Rumah Makan Padang mempopulerkan rendang ke
seluruh penjuru Nusantara.
Asal-usul rendang ditelusuri
berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang
sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam
berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang
diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian
seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai
dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri
Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah
rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.”[7] Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).
10:4
... Buzurjumhur Hakim pun pergi pula ke kedai orang merendang daging kambing,
lalu ia berkata: "Beri apalah daging kambing
10:7 ... kambing rendang ini barang segumpal." Sahut orang merendang itu, "Berilah harganya dahulu." Maka kata Khoja Buzurjumhur,
Rendang kian termahsyur dan
tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku
Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai
atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan
meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang
memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas.10:7 ... kambing rendang ini barang segumpal." Sahut orang merendang itu, "Berilah harganya dahulu." Maka kata Khoja Buzurjumhur,
Jenis
Dalam memasak daging berbumbu dalam kuah santan, jika ditinjau dari kandungan cairan santan, sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan, mulai dari yang terbasah berkuah hingga yang terkering: Gulai — Kalio — Rendang.[10] Dari pengertian ini rendang sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan cairannya. Akan tetapi secara umum dikenal ada dua macam jenis rendang: rendang kering dan basah.[sunting] Rendang kering
Rendang kering adalah rendang sejati dalam tradisi memasak Minang. Rendang ini dimasak dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan mengering dan bumbu terserap sempurna. Rendang kering dihidangkan untuk perhelatan istimewa, seperti upacara adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Rendang kering biasanya berwarna lebih gelap agak coklat kehitaman. Jika dimasak dengan tepat, rendang kering dapat tahan disimpan dalam suhu ruangan selama tiga sampai empat minggu,[3] bahkan dapat bertahan hingga lebih dari sebulan jika disimpan di kulkas, dan enam bulan jika dibekukan.[11] Beberapa kalangan berpendapat bahwa citarasa rendang asli Minang adalah yang paling lezat dan tiada dua — jauh berbeda dengan rendang di sejumlah kawasan Melayu lainnya.[7]Rendang basah atau Kalio
Rendang basah, atau lebih tepatnya disebut kalio, adalah rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat, santan belum begitu mengering sempurna, dan dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu. Rendang basah berwarna coklat terang keemasan dan lebih pucat.Rendang juga dikenal di negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Rendang yang ditemukan di Malaysia lebih mirip kalio, berwarna lebih pucat dan basah dengan citarasa yang tidak begitu kuat. Rendang Malaysia yang disebut rendang kelantan dan rendang negeri sembilan memiliki perbedaan dengan rendang Indonesia. Proses memasak rendang di Malaysia, lebih singkat dan melakukan pengentalan bumbu dengan dicampur kerisik (kelapa parut yang disangrai),[3] bukan dengan proses pemasakan dengan api kecil dalam waktu yang lama. Karena keterkaitan sejarah melalui kolonialisasi, rendang juga dapat ditemukan di Belanda, juga dalam bentuk kalio, tetapi umumnya disajikan sebagai salah satu bagian dari lauk-pauk Rijsttafel.
Variasi
Rendang umumnya menggunakan daging sapi, tetapi dikenal pula berbagai jenis bahan daging lainnya yang dimasak sesuai bumbu dan cara membuat rendang. Variasi rendang antara lain:[7]- Rendang daging (Randang dagiang): rendang daging sapi, kerbau, kambing atau domba. Adalah jenis rendang yang paling lazim ditemukan.
- Rendang ayam: Rendang yang terbuat dari daging ayam
- Rendang bebek (Randang itiak): Rendang yang terbuat dari daging bebek
- Rendang hati: Rendang yang terbuat dari hati sapi
- Rendang telur (Randang talua): Rendang yang terbuat dari telur ayam, khas Payakumbuh
- Rendang paru: Rendang yang terbuat dari paru-paru sapi, khas Payakumbuh
- Rendang ikan tongkol: Rendang yang terbuat dari ikan tongkol
Kecak
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.[rujukan?]
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.[rujukan?]
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Archive
Popular Posts
-
Byzantium Byzantium (Bahasa Yunani : Βυζάντιον) adalah sebuah kota Yunani kuno, yang menurut legenda, didirikan oleh para w...
-
ISTANBUL Fatih Sultan Mehmet Mosque (Blue Mosque) Prediksi Rasulullah SAW mengenai keja...
-
No. : 37/TICC/UNDIP/ XII /2012 Semarang , 17 April 2012 Perih al : Penawaran Program Beasiswa Prestasi S1 di Turki...
-
CONTACT PERSONS 1. Kota Istanbul/Bursa Muhammad Fadhil +905067868562 mfadhil19@gmail.com 2. Kota Ankara Ibnu Sina Meliala +9050737...
-
Kesultanan Utsmaniyah Kesultanan Utsmaniyah (1299–1923), atau dikenal juga dengan sebutan Kekaisaran Turki Ottoman , ( Turki Utsmaniya...
About this blog
contact email : ticc_merkezi@yahoo.co.id
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Label
- Beasiswa MEB (5)
- Beasiswa Prestasi S1 di Turki (1)
- Budaya Indonesia (1)
- Budaya Turki (4)
- Wisata (8)
- Wisata Indonesia (1)
- Wisata Turki (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
Kebersamaan dalam Cinta dan Toleransi